Rabu, 15 Januari 2014

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BUAH TOMAT HINGGA TAHAP PEMANENAN



KLASIFIKASI

            Kingdom          : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
            Divisi                : Spermathophyta (Tumbuhan Berbiji)
            Subdivisi           : Angiospermae (Berbiji Tertutup)
            Classis              : Dicotyledoneae (Biji Berkeping Dua)
           Ordo                 : Solanales
           Family               : Solanaceae
            Genus               : Solanum
            Species             : Lycopersicon lycopersicum



Morfologi tanaman tomat sebagai berikut :
1. Akar
Tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus kedalam tanah dan akar serabuat yang tumbuh ke arah samping tetapi dangkal. Berdasarkan sifat perakaran ini, tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) akan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam ditanah yang gembur dan porous.
2. Batang
Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambuat halus dan diantara bulu – bulu itu terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna hijau, pada ruas – ruas batang mengalami penebalan, dan pada ruas bagian bawah tumbuh akar – akar pendek. Selain itu, batang tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) dapat bercabang dan apabila tidak dilakukan pemangkasan akan bercabang banyak yang menyebar secara merata.
3. Daun
Daun tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berbentuk oval, bagian tepinya bergerigi dan mambentuk celah – celah menyirip agak melengkung kedalam. Daun berwarna hijau dan merupakan daun majemuk ganjil yang berjumlah 5 – 7. Ukuran daun sekitar (15 – 30 cm) x (10 x 25 cm) dengan panjang tangkai sekitar 3 – 6 cm. diantara daun yang berukuran besar biasanya tumbuh 1 – 2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh berselang seling atau tersusun spiral mengelilingi batang tanaman.
4. Bunga
Bunga tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) berukuran kecil, berdiameter sekitar 2cm dan berwarna kuning cerah. Kelopak bunga yang berjumlah 5 buah dan berwarna hijau terdapat pada bagian bawah atau pangkal bunga. Bagian lain pada bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) adalah mahkota bunga, yaitu bagian terindah dari bunga tomat (Solanum lycopersicum L.). Mahkota bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) berwarna kuning cerah, berjumlah sekitar 6 buah dan berukuran sekitar 1 cm. bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan bunga sempurna, karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau kepala putik terletak pada bunga yang sama. Bunganya memiliki 6 buah tepung sari dengan kepala putik berwarna sama dengan mahkota bunga, yakni kuning cerah. Bunga tomat (Solanum lycopersicum L.) tumbuh dari batang (cabang) yang masih muda.
5. Buah
Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki bentuk bervariasi, tergantung pada jenisnya. Ada buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong, bulat telur (oval), dan bulat persegi. Ukuran buah tomat (Solanum lycopersicum L.) juga sangat bervariasi, yang berukuran paling kecil memiliki berat 8 gram dan yang berukuran besar memiliki berat sampai 180 gram. Buah tomat (Solanum lycopersicum L.) yang masih muda berwarna hijau muda, bila sudah matang warnanya menjadi merah.
Etiolasi adalah pertumbuhan tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap namun kondisi tumbuhan lemah, batang tidak kokoh, daun kecil dan tumbuhan tampak pucat. Gejala etiolasi terjadi karena ketiadaan cahaya matahari. Kloroplas yang tidak terkena matahari disebut etioplas. Kadar etioplas yang terlalu banyak menyebabkan tumbuhan menguning.
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi / dorman yaitu berhenti melakukan aktifitas hidup. Faktor pengaruh tersebut yakni :
A. Faktor Suhu / Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajad selsius. Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti
B. Faktor Kelembaban / Kelembapan Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
C. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar mentari dapat menghambat proses pertumbuhan.
D. Faktor Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses perkembangan dan pertumbuhan seperti hormon auksin untuk membantu perpanjangan sel, hormon giberelin untuk pemanjangan dan pembelahan sel, hormon sitokinin untuk menggiatkan pembelahan sel dan hormon etilen untuk mempercepat buah menjadi matang.
Cahaya merupakan faktor penting terhadap berlangsungnya fotosintesis, sementara fotosintesis merupakan proses yang menjadi kunci dapat berlangsungnya proses metabolisme yang lain di dalam tanaman (Kramer dan Kozlowski, 1979).
Setiap tanaman atau jenis pohon mempunyai toleransi yang berlainan terhadap cahaya matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik ditempat terbuka sebaliknya ada beberapa tanaman yang dapat tumbuh dengan baik pada tempat teduh/bernaungan. Ada pula tanaman yang memerlukan intensitas cahaya yang berbeda sepanjang periode hidupnya. Pada waktu masih muda memerlukan cahaya dengan intensitas rendah dan menjelang sapihan mulai memerlukan cahaya dengan intensitas tinggi (Soekotjo,1976 dalam Faridah, 1995).
Kebutuhan cahaya untuk pertumbuhannya di waktu muda (tingkat anakan) berkisar antara 50 – 85 % dari cahaya total. Untuk jenis-jenis semitoleran naungan untuk anakan diperlukan sampai umur 3 – 4 tahun atau sampai tanaman mencapai tinggi 1 – 3 meter. Sedangkan untuk jenis-jenis toleran lebih lama lagi yaitu 5 – 8 tahun. Sangat sedikit jenis yang tergolong intoleran antara lain Shorea concorta (Rasyid H. A. dkk, 1991).
Tomat (Solanum lycopersicum syn. Lycopersicum esculentum) adalah tumbuhan dari keluarga Solanaceae, tumbuhan asli Amerika Tengah dan Selatan, dari Meksiko sampai Peru. Tomat merupakan tumbuhan siklus hidup singkat, dapat tumbuh setinggi 1 sampai 3 meter. Tomat merupakan keluarga dekat dari kentang.


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BUAH TOMAT

            Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah suhu, kelembapan dan ketinggian tempat. Apabila lingkungan kurang mendukung terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat ini maka akan mempengaruhi produktivitas tanaman tomat ini. Ketiga faktor diatas, mengatur sejumlah proses pertumbuhan dan perkembangan hingga terjadi polinasi, fertilisasi serta pembentukan buah dan biji.
            Tanaman tomat dapat tumbuh didataran rendah dengan ketinggian 200-500 meter diatas permukaan laut (dpl), tetapi biasanya tumbuh lebih baik didataran tinggi dengan ketinggian >900 meter diatas permukaan laut (dpl). Para ahli botani mengatakan bahwa titik kritis pada pembentukan buah tomat adalah suhu malam hari.
Kisaran suhu yang optimal untuk tanaman tomat adalah 15-200 C, suhu malam yang rendah ( <130 C ) akan menurunkan produksi dan viabilitas polen sedangkan suhu tinggi ( >320 C ) bersamaan dengan kelembapan yang rendah dan angin yang kencang dapat menghambat polinasi dan fertilisasi sehingga buah tidak dapat terbentuk.
Sebaliknya  kelembapan udara yang tinggi akan menyebabkan tanaman tomat banyak diserang penyakit busuk daun.
Untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini mulai dari awal pembentukan kecambah hingga tanaman tomat ini berbuah maka kami melakukan berbanyakan generatif yaitu dengan menggunakan biji. Pertumbuhan tanaman tomat ini dimulai sejak biji disemaikan didalam tanah.
Berikut adalah hasil pengamatan kami mulai dari penyemaian biji tomat hingga pemetikan buah tomat

Minggu Pertama
            Pertumbuhan pada minggu pertama sudah menunujukan banyak perkembangan. Mulai dari tumbuhnya batang, daun dan akar yaang masih kecil. Tinggi tanaman pada minggu petama sekitar 4 cm.
Minggu Kedua
          Pertumbuhan sudah mulai terlihat. Arah tumbuh batang tegak lurus dan sudah mulai tumbuh daun. Duduk daun sudah mulai tersebar. Pada batang dan daun sudah mulai tampak rambut- rambut halus (trikomata).
Minggu Ketiga 
            Batang sudah mulai tumbuh membentuk cabang-cabangnya, daun tumbuh membentuk daun majemuk yang besar. Bentuk batang bulat. Pada minggu ketiga ini panjang tanaman sudah mencapai sekitar 20 cm.
 Minggu Keempat
            Batang terus tumbuh memanjang keatas, begitu pula dengan cabang-cabangnya tumbuh membentuk daun yang sudah mulai membesar. Panjang tanaman sudah mencapai sekitar 45 cm.
Minggu Kelima
           Sudah mulai muncul bunga pada batang dan setiap percabangan batang. Bunga berwarna kuning dengan calyx yang besar. Bunga termasuk bunga bisexualis.
Minggu Keenam
           Tanaman tomat pada minggu ini sudah mulai berbuah, tetapi masih kecil. Tanaman sudah mulai berhenti pertumbuhannya pada ketinggian sekitar 125 cm. Seiring dengan pertumbuahan buah, disekitar percabangan sudah mulai banyak tumbuh bunga.
 Minggu ketujuh
            Buah tomat mulai membesar. Buah berwarna merah muda dan sebagian buah yang masih muda berwarna hijau muda. Pertumbuhan bunga dan pertumbuhan buah terus berlangsung.
Minggu kedelapan 
            Buah tomat yang berwarna merah tua sudah bisa dipetik. Seiring pertumbuhan buah tomat, pertumbuhan bunga juga masih berlangsung. Pemetikan buah tomat dilakukan dalam beberapa tahapan. Bentuk buah tomat bulat, bulat lonjong, pipih dan oval. Permukaan buah tomat halusn dan mengkilap.
            Buah tomat yang berwarna merah tua sudah bisa dipetik. Seiring pertumbuhan buah tomat, pertumbuhan bunga juga masih berlangsung. Pemetikan buah tomat dilakukan dalam beberapa tahapan. Bentuk buah tomat bulat, bulat lonjong, pipih dan oval. Permukaan buah tomat halusn dan mengkilap.
Ag ar kualitas yang dihasilkan bagus dan pertumbuhan cepat dapat dilakukan dengan pemberian pupuk yang sesuai dengan tanaman tomat. Pemberian pupuk dilakukan secara berkalan. Dalam penanaman dalam jumlah yang banyak, dilakukan pemberian anti hama. Hal ini dilakukan dengan tujuan  menghindari  serangan hama yang menyebabkan buah tomat kerdil dan busuk.

KANDUNGAN ZAT GIZI BUAH TOMAT MASAK
(TIAP 100 GRAM)
            Komponen                                                      Jumlah
            Vitamin A (SI)                                                1500
            Vitamin B1(mg)                                              0,06
            Vitamin C (mg)                                                 40
            Karbohidrat (gr)                                              4,2
            Lemak (gr)                                                      0,3
            Protein (gr)                                                        1
            Kalsium (mg)                                                    5
            Fosfor (mg)                                                     2,7
            Besi (mg)                                                         0,5
Sumber; Susanto dan Saneto, 1994

Hama Tanaman Tomat

 


Ulat Tanah

Ulat tanah tanaman tomat adalah Agrotis ipsilon. Hama jenis ini menyerang tanaman tomat di malam hari, sedangkan siang harinya bersembunyi di dalam tanah atau di balik mulsa PHP. Ulat tanah menyerang batang tanaman muda dengan cara memotongnya, sehingga sering dinamakan ulat pemotong. Cara pengendaliannya dengan pemberian insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

Ulat Grayak

Ulat grayak tanaman tomat adalah Spodoptera litura. Ulat grayak menyerang daun tanaman tomat bersama-sama dalam jumlah sangat banyak, ulat ini biasanya menyerang di malam hari dengan cara memakan daun dan buah tomat. Gejala pada daun berupa bercak-bercak putih berlubang, sedangkan buahnya ditandai adanya lubang tidak beraturan di setiap permukaan buah. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

           Ulat Buah

Ulat buah tanaman tomat adalah Heliotis armigera. Bagian tubuh hama ini diselimuti kutil. Ulat menyerang tanaman tomat dengan cara mengebor buah sambil memakannya sehingga buah terserang berlubang. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.

 

                            Kutu Daun

Kutu daun tanaman tomat adalah Myzus persiceae. Kutu mengisap cairan tanaman tomat terutama daun muda, kotorannya berasa manis sehingga menggundang semut. Serangan parah menyebabkan daun mengalami klorosis (kuning), menggulung dan mengeriting, akhirnya tanaman tomat menjadi kerdil. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan.

Kutu Kebul

Kutu kebul tanaman tomat adalah Bemisia tabaci. Hama berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk putih seperti lilin. Kutu kebul menyerang dan menghisap cairan sel daun tanaman tomat sehingga sel-sel dan jaringan daun rusak. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif abamektin, tiametoksam, imidakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, atau lamdasihalotrin. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan.

Lalat Buah

Lalat buah tanaman tomat adalah Dacus dorsalis. Lalat betina dewasa menyerang buah tomat dengan cara menyuntikkan telurnya ke dalam buah tomat, kemudian telur berubah menjadi larva, telur-telur ini akhirnya menggerogoti buah tomat sehingga buah tomat menjadi busuk. Pengendalian lalat buah dapat menggunakan perangkap lalat (sexpheromone), caranya : metil eugenol dimasukkan botol aqua yang diikatkan pada bambu dengan posisi horisontal, atau dapat pula menggunakan buah-buahan yang aromanya disukai lalat (misal nangka, timun) kemudian dicampur insektisida berbahan aktif metomil. Selain itu, dapat dilakukan penyemprotan menggunakan insektisida berbahan aktif sipermetrin, deltametrin, profenofos, klorpirifos, metomil, kartophidroklorida, atau dimehipo. Dosis sesuai petunjuk pada kemasan.

Nematoda

Nematoda tanaman tomat adalah Meloidogyne incognita. Serangan nematoda ditandai adanya bintil-bintil pada akar. Nematoda merupakan cacing tanah berukuran sangat kecil, hama ini merupakan cacing parasit penyerang bagian akar tanaman tomat. Bekas gigitan cacing akhirnya menyebabkan serangan sekunder, seperti layu bakteri, layu fusarium, busuk phytopthora atau cendawan lain penyerang akar. Pengendalian kimiawi menggunakan insektisida berbahan aktif karbofuran sebanyak 1gram pada lubang tanam.

 

Penyakit-Penyakit Tanaman Tomat

Tomat merupakan tanaman yang dapat digolongkan sayur maupun buah. Di Indonesia sendiri tanaman yang memiliki nama ilmiah Solanum lycopersicum ini dikonsumsi baik dalam keadaan segar, diolah dengan sayuran, sebagai lalapan dan olahan saus.
Namun kerap kali dalam teknis budidayanya tomat, petani sering menemukan penyakit yang kerap menganggu. tentunya permasalahn penyakit ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Jangan sampai permasalahan ini mengganggu kegiatan anda dalam budidaya tomat, yuk kenali penyakit-penyakit yang biasa menggangu tanaman tomat.
1. Septoria Leaf Spot (Bercak daun septoria)
 
Penyakit ini merupakan penyakit umum yang terjadi pada tanaman tomat. Penyakit ini disebaban oleh jamur Septoria lycopersici Speg. Sering ditemukan didaerah Jawa dan Lampung. Gejala yang terjadi bila tanaman terserang penyakit ini adalah :
  • Terdapat bercak yang berukuran relatif kecil.
  • Bercak berwarna pucat dan hitam membatasi disekelilingnya.
  • Terdapat juga bintik-bintik hitam yang terdiri atas piknidium pada bercak yang bewarna pucat tersebut.
  • Daun yang terserang kan menguning dan layu serta rontok.
Dalam keadaan lembab (hujan) dari yang tadinya panas, berpotensi menyebabkan tanaman terserang penyakit ini. Selain itu Percikan air dapat menyebarkan spora .
Untuk menghindarinya, yang anda lakukan sebaiknya :
  • Jangan biarkan tanaman tomat anda berkerumun, sebelum tanam sebaiknya beri jarak tanam yang tepat. Hal ini dilakukan agar anda memberikan ruangan yang cukup untuk sirkulasi udara dan mebiarkan daun tetap kering.
  • Hindari penyiraman yang berlebihan dan siramlah bukan pada daunnya tetapi dasar tanaman.
  • Penyiraman sebaiknya dilakukan pagi hari, hal ini dilakukan untuk membuat daun tetap kering sebelum datangnya malam.
  • Jika tanaman sudah terkena penyakit ini, gunakanlah fungisida dengan dosis yang tepat.
2. Antraknosa

Antraknosa disebabkan jamur Colletotrichum atramentarium (Berk. et Br.). Penyakit ini ditemukan didaerah Jawa, Sumatera dan Papua. Gejala yang biasa terjadi adalah :
  • Awal mulanya jamur muncul kecil, melingkar dan biasanya terdapat pada bahu tomat.
  • Akhirnya bercak atau jamur tersebut membesar dan berseatu dan daging buah membusuk seluruhnya.
  • Kemudian terbentuk titik-titik hitam dengan lendir spora yang berwarna merah jambu.
Spora dapat tersebar melalui percikan air hujan dan sering terjadi pada cuaca yang hangat pada musim hujan. Untuk menghindarinya mirip Bercak daun septoria.
3. Layu Fusarium
Penyakit layu fusarium disebabkan jamur Fusarium oxysporum yang berada didalam tanah masuk melalui akar tanaman muda yang kemudian menyumbat pembuluh yang memindahkan air keakar dan batang tanaman. Tanpa air, tentunya tanaman akan layu walaupun pada malam hari tanaman seakan-akan tidak menunjukkan layu.
Gejala awalnya ialah pada tulang daun dan daun atas, warnanya terlihat memudar dan kemudian diikuti merunduknya tangaki lalu tanaman menjadi layu secara keseluruhan. Terkadang muncul juga akar adventif pada batang.  Fusarium umumnya terjadi pada cuaca yang panas.
Untuk menghindari penyakit ini, sebaiknya dilakukan :
  • Gunakanlah varietas tomat yang tahan akan penyakit ini.
  • Karena tanaman layu bukan berarti penyiraman harus banyak, hindarilah penyiraman air yang berlebih.
  • Selalu perikasa keadaan tanah anda, jika kering maka siramlah.
  • Jika salah satu tanaman anda terserang, buang dan musnahkanlah tanaman tersebut dan yang terpenting jangan dijadikan kompos.
  • Hindari lahan yang sebelumnya bekas pertanaman famili Solanaceae seperti cabai, terung, tembakau, dan kentang. Jika tetap memaksa, sebaiknya biarkan lahan tersebut kosong selam empat sampai 6 tahun karena F. oxysporum sangat sesuai pada tanah dengan kisaran pH 4,5-6,0 . Anda juga dapat menanam tanaman lain diluar famili tersebut seperti kacang dan jagung karena tanaman tersebut tidak akan terpengaruh.
  • Jauhkan gulma dari lahan ini, karena dapat menjadi patogen penyebab penyakit layu fusarium.
Pengendalian :
  • Gunakanlah kompos jerami 2 minggu sebelum tanam.
  • Gunakan agen hayati untuk mengendalikannya sepertiisolat Trichoderma, antara lain : T. koningii, T. harzianum, Gliocladium fimbriatum, dan T. viridae.
4.  Hawar Daun (Late Blight)

Penyakit hawar daun disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans, biasa terjadi pada musim hujan yang mungkin datang pada akhir musim tanam. Penyakit ini menyebabkan bercak-bercak hijau hitam yang tidak teratur. Buah mungkin memiliki bercak cokelat yang  tidak teratur akibatnya buah menjadi cepat busuk.
Gunakan metode yang sama untuk menghindari hawar daun seperti  Bercak daun septoria.

5. Virus Mosaik

Mosaik virus umumnya menyerang berbagai tanaman tomat. Virus ini tidak membunuh tanaman tetapi menurunkan jumlah dan kualitas buah. Gejala yang ditimbulkan adalah adanya mosaik hijau muda dan kuning terdapat pada daun dan bintik pada buah yang terserang. Selain itu daun akan tumbuh dalam keadaan cacat seperti pakis.
Bekas pertanaman tembakau juga berbahaya untuk ditanaman tomat karena umumnya penyakit ini menyerang tanaman tembakau. Untuk mengurangi resiko tanaman terinfksi virus ini, selalu mencuci tangan menggunakan sabun, mengunakan varietas tahan dan jangan menanam didaerah yang bermasalah.
6. Penyakit yang disebabkan Bakteri

Bakteri spot, Foto : msucares
Tomat dapat menjadi mangsa sejumlah penyakit bakteri, termasuk bakteri spot, bakteri speck, hawar bakteri dan kanker bakteri. Mereka memiliki gejala yang sedikit berbeda tetapi dapat ditandai dengan muncul sebagai bintik-bintik pada daun dan buah-buahan. Beberapa cara untuk menghindarinyaantara lain :
  • Gunakan pengendalian yang sama seperti untuk Septoria bercak daun.
  • Tanam tanaman tahan penyakit.
  • Hindari rotasi tanaman dari famili yang sama.
  • Hindari pemangkasan, karena bakteri dapat masuk lewat luka.
  • Semprotan tembaga dapat mengurangi penyebaran jika diterapkan sesegera gejala muncul.
Nah, itulah penyakit yang biasa menyerang tomat, namun sebenarnya masih banyak lagi penyakit lainnya

Strategi Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Budidaya Tomat

Pengendalian hama ulat tanah dan nematoda dilakukan secara bersamaan cukup satu kali pemberian insektisida, yaitu 1gram per lubang tanam.

Pengendalian hama ulat grayak, ulat buah, kutu daun, kutu kebul, lalat buah dan penyakit menggunakan pestisida harus dilakukan berseling atau penggantian bahan aktif yang tertera di atas setiap melakukan penyemprotan (jangan menggunakan bahan aktif yang sama secara berturut-turut).

DAFTAR PUSTAKA

Bernadius dan Wiryanta wahyu. 2008. Bertanam Tomat. Jakarta: PT AgroMegia pustaka
Rakartika, rina riana Dra,. 2003. MORFOLOGI TUMBUHAN. Tasikmalaya:-